Memulai bisnis impor bisa menjadi peluang yang menguntungkan, namun juga memiliki tantangan tersendiri, terutama bagi pemula. Salah satu aspek terpenting yang perlu dipahami adalah cara menghitung pajak impor dengan tepat. Kesalahan kecil dalam perhitungan bisa berdampak besar pada biaya yang harus ditanggung.
Masih banyak importir yang hanya fokus pada harga beli barang tanpa mempertimbangkan biaya impor secara menyeluruh. Hal ini sering kali menyebabkan margin keuntungan berkurang dan bahkan bisa mengurangi kuantitas barang yang bisa dijual. Mengabaikan perhitungan biaya impor dapat membuat Anda menaikkan harga jual, yang berujung pada berkurangnya daya saing di pasar.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengimpor barang dari China:
Aplikasi Perhitungan Pajak Impor Tidak Menghitung Biaya Aktual
Menggunakan kalkulator instan untuk menghitung pajak impor mungkin tampak mudah, namun hasilnya belum tentu akurat. Penting untuk menghitung secara manual seluruh biaya yang mungkin dikeluarkan saat membeli barang dari luar negeri.
Bea Masuk Barang Impor ke Indonesia
Menurut Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 199 Tahun 2019, bea masuk dikenakan pada barang dengan nilai di atas USD 3. Persentase bea masuk berbeda untuk setiap jenis barang. Misalnya, bea masuk untuk sepatu bisa mencapai 30% dari nilai barang, sementara untuk tas hanya 10-20%.
Harga Beli Barang dari Luar Negeri
Pastikan Anda membeli barang dengan harga 3 hingga 5 kali lebih murah dari harga jual di pasar lokal, mengingat biaya pengiriman dan distribusi seringkali lebih tinggi dari harga barang itu sendiri.
Biaya, Asuransi, dan Pengangkutan (CIF)
CIF adalah biaya yang mencakup pengiriman, asuransi, dan freight hingga barang tiba di pelabuhan. Namun, biaya ini belum termasuk biaya pembongkaran, gudang, dan ongkos kirim ke alamat penerima.
Ongkos Pengiriman Barang
Jika Anda ingin barang tiba langsung di alamat tujuan, perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk ongkos kirim, termasuk biaya bongkar dan gudang. Setiap perusahaan cargo dan ekspedisi memiliki standar harga yang berbeda, oleh sebab itu sangat penting untuk menghubungi pihak cargo secara langsung untuk mendapatkan informasi yang akurat.
Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI)
PDRI mencakup pajak pertambahan nilai (PPN), pajak penghasilan (PPh 22), dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM).
Cara Menghitung Bea Masuk
Ada dua sistem perhitungan bea masuk: tarif spesifik dan tarif advalorum. Tarif spesifik dihitung berdasarkan harga satuan barang, sementara tarif advalorum berdasarkan persentase harga barang.
Dengan memahami perhitungan biaya impor ini, Anda bisa menghindari kesalahan yang dapat mengurangi margin keuntungan dan daya saing Anda di pasar. GGJY Logistic siap membantu Anda dalam setiap langkah proses impor, memastikan barang tiba dengan aman dan tepat waktu.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website kami atau hubungi layanan pelanggan kami yang siap membantu Anda 24/7. Mari memulai bisnis impor Anda dengan GGJY Logistic!
Tim Redaksi GGJY Logistic | 2024-07-17 | 3:01 PM